Ilmu ini saya peroleh dari Aa Gym…..anda semua tahu kan yang namanya kepala…eh, kelapa…….....tahu kan pohonnya kayak apa, cara ngambil buah kelapanya gimana, bagaimana cara untuk mendapatkan santan yang gurih???
Pohon kelapa itu kan tinggi banget, ramping lagi……orang yang mau mengambil buahnya harus berjuang naik keatas, setelah kelapa dapat di raih, maka kelapa itu akan dijatuhkan dari ketinggian yang bisa bikin geger otak, patah tulang (jika yang jatuhnya si pengambil buah kelapa itu)…..Setelah ada di bawah, kelapa tersebut akan dijambak serabutnya…(bukan dibelai)….pokoknya gak ada mesra-mesranya deh, dijambak, seperti menjambak rambut orang yang sedang berkelahi…kalau serabutnya udah hilang, maka goloklah yang akan beraksi….beraksi untuk membelah kelapa, setelah terbelah, kulit coklatnya akan disisit pisau supaya bersih, lalu orang pun akan memarutnya untuk kemudian diperas sekuat tenaga, sehingga keluarlah sari pati kelapa yaitu santan……..santan kental inilah yang bisa membuat kenikmatan….makanan akan terasa lezat ketika dimasak bersama santan……..padahal dibalik kelezatan itu, ternyata ada perjuangan keras untuk memperolehnya………
Ilmu kelapa itu ibarat kehidupan kita. Sebagai manusia kita harus menyadari bahwa kehidupan ini tidaklah mudah, hidup ini butuh perjuangan. Hidup ini bakal terus dihadapkan dengan berbagai masalah….itulah sunatullahnya. Karenanya, setiap dari kita harus mempersiapkan diri menghadapi masalah, kita semua harus punya ilmunya, karena pupuk iman adalah ilmu, sehingga dengan mengetahui ilmunya, maka keyakinan kita pada Allah pun akan makin kuat, bahwa Allah tidak akan memberikan masalah di luar batas kemampuan kita, dan jangan menyebut diri kita sudah beriman kalau belum terbukti bagaimana sikap kita menghadapi masalah, apakah akan putus asa atau bersabar?
Sehingga pantas lah Nabi SAW pernah bersabda bahwa mental orang beriman itu sungguh mengagumkan, karena disaat susah dia sabar, dan disaat senang dia bersyukur.
Orang yang dirundung masalah dan berhasil keluar sebagai pemenang, ibarat santan, karena pada dirinya lah terdapat karakter yang kuat, pada dirinyalah ada kepribadian yang tangguh, pada dirinyalah ada manfa’at yang bisa ia bagi untuk orang lain……
24 November, 2008
ILMU KELAPA
22 November, 2008
TANGAN YANG DICIUM RASULULLAH SAW
Tangan seperti apakah yang mendapat kehormatan dan kemuliaan begitu tinggi sehingga mendapat kesempatan dicium oleh Kekasih Allah SWT???
Dalam sebuah riwayat disebutkan, bahwa tangan sahabat Sa’ad bin Mu’az yang kering kerontang dan kasar dicium oleh Rasulullah SAW, sahabat yang lain pun bertanya, kenapa baginda Rasulullah SAW melakukan hal itu. Rasulullah SAW pun menjelaskan, bahwa tangan itu adalah tangan yang tidak akan disentuh oleh api neraka, tangan itu adalah tangan yang dicintai Allah SWT karena tangan itu digunakan untuk bekerja keras menghidupi keluarganya.
Riwayat tersebut menggambarkan betapa Islam sangat menghargai orang-orang yang memiliki etos kerja yang tinggi. Orang yang bekerja dapat dikatakan sebagai jihad fi sabilillah, seperti sabda Nabi SAW “siapa yang bekerja keras untuk mencari nafkah keluarganya, maka ia adalah mujahid fi sabilillah” (HR Ahmad)
Mari kita menjadi pribadi yang cekatan, tidak pernah rela ada waktu yang terbuang untuk hal yang sia-sia. ………
19 November, 2008
PANTANG MENYERAH
Dalam suatu tausiyah pagi, teh Ninih mengajak para muslimah untuk menjadi pribadi-pribadi yang tak mudah menyerah pada keadaan….
Coba lihat laba-laba yang rajin sekali membuat rumah. Rumah laba-laba merupakan rumah yang paling rapuh, ditiup angina aja bisa buyar seketika, atau ketika sarang laba-laba itu ada di pojok rumah kita, dan kita sapu, maka hancurlah rumah laba-laba tersebut. Tapi ternyata sang laba-laba tak memusingkan hancurnya rumah yang telah ia bangun. Laba-laba tersebut akan bangkit kembali dan segera membuat rumah baru………….
Mengambil ibrah dari perjuangan laba-laba, selayaknya kita pun dapat menjadi pejuang kehidupan, yang tak pernah gentar menghadapi kondisi apapun, karena kita yakin Allah senantiasa bersama kita……seterpuruk apapun keadaan yang menimpa diri kita, maka kita harus bangkit menyongsong kehidupan baru, mengisinya dengan perjuangan ………pantang untuk berkeluh kesah…..pantang menyerah
17 November, 2008
“KITA DAN RASUL BEDANYA CUMA SEDIKIT”
Kalimat diatas, dikutip dari ucapan Ustadz Budi Prayitno dalam suatu talkshaw di radio….
Beliau berkata “kita sama Rasul kan bedanya Cuma sedikit. Kalau Rasul sedikit tidur, kita mah sedikit-sedikit tidur. Kalau Rasul sedikit-sedikit sedekah, kita sedikit sedekah, udah gitu dibilang-bilang lagi…”
Apa yang diucapkan Ustadz Budi tersebut memang benar, kebanyakan kita memang selalu dalam posisi “sedikit”, ……mungkin kebanyakan kita terlalu sedikit beramal, sedikit ilmu, sedikit senyum, sedikit bertobat……umumnya kita banyak pelitnya, banyak sok tahunya, banyak cemberutnya, banyak melakukan dosanya……
15 November, 2008
JIHAD DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN
Kita semua tentunya sering sekali mendengarkan kata jihad. Sebenarnya, apa sih jihad itu? Bagaimana cara kita berjihad? Apakah jihad identik dengan kekerasan?
Kata jihad merupakan sesuatu yang melekat dalam ajaran Islam. Dengan mengetahui ilmunya, semoga kita dapat lebih prosporsional dalam menyikapi masalah jihad.
A.Pengertian Jihad
Imam Ar - Roqib mengatakan jihad, adalah:
1.Mencurahkan segala kesungguhan menghadapi hal-hal yang akan mencelakakan kita
2.Mencurahkan segala kekuatan untuk menghadapi musuh yang akan mencelakakan kita
3.Mencurahkan segala kekuatan untuk mendapatkan kemaslahatan
B.Keutamaan Jihad
Orang yang berjihad karena Allah akan mendapatkan keutamaan sebagai berikut:
1.Mendapat rahmat
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berjihad di jalan Allah. Mereka itu mengharapkan rahmat Allah dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS 2:218)
2.Menjadi tiket ke surga
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.” (QS 3:142)
3.Sebagai jalan menuju Allah/ jalan menuju keberuntungan
“Hai orang-orang yang berikman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendektkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalanNya, supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS 3:35)
4.Jalan menuju kemenangan
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah, serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah, dan itulah orang-orang yang mendapat keberuntungan.” (QS 9:20)
C.Ruang Lingkup Jihad
1.Jihad melawan hawa nafsu
Ada 4 macam jihad terhadap hawa nafsu, yaitu:
a.Bersungguh-sungguh dalam mempelajari islam
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhoan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS 29:69)
b.Bersungguh-sungguh dalam mengamalkan Islam
“Maka bersabarlah kamu untuk melaksanakan ketetapan Tuhan-mu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir diantara mereka.” (QS 76:24)
c.Bersungguh-sungguh dalam mendakwahkan Islam
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS 41:33)
Tidak ada perkataan yang lebih baik, kecuali perkataan yang menyeru kepada Allah.
d.Bersungguh-sungguh dalam menghadapi tantangan dakwah
“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan Allah.” (QS 31:17)
2.Jihad melawan setan
Setan artinya menjauhkan manusia dari jalan kebenaran/membengkokkan manusia di jalan lurus
Jihad melawan setan artinya bersungguh-sungguh menolak segala bisikan buruk atau dorongan buruk
Bentuk-bentuk jihad melawan setan
a.Bersungguh-sungguh menolak kemusyrikan yang dibingkai dengan simbol-simbol Islam
”Iblis menjawab:” Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan menghalangi mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang, dari kanan dan dari kiri. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan dari mereka bersyukur kepada Engkau” (QS 7: 16-17)
b.Bersungguh-sungguh menolak bisikan setan yang menanamkan keraguan ketika akan melakukan amal shaleh
“Katakanlah :”Aku berlindung kepada Tuhan manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi. Yang membisikan (kejahatan) ke dalam hati manusia. Dari jin dan manusia.”(QS 114:1-6)
c.Bersungguh-sungguh menolak bisikan setan yang membungkus kemaksiatan dengan kenikmatan
“Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab itu Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat. Pasti akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya. kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis diantara mereka.” (QS39-40)
d.Bersungguh-sungguh menolak bisikan setan yang menanamkan angan-angan
“Selain itu memberi janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka. Padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain tipuan belaka. “ (QS 4: 120)
Maksud angan-angan disini, contohnya kita ingin berbuat kebaikan tidak akan mengulangi kemaksiatan, tapi ternyata keinginan itu hanya angan-angan bukan kenyataan. Jadi harusnya kita berjihad untuk mewujudkan angan-angan itu
e.Bersungguh-sungguh menolak bisikan setan yang menanamkan permusuhan
“Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang, maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).”Ayat diatas sebenarnya berbicara tentang khamar dan perjudian, tapi dari ayat tersebut dapat diambil intinya bahwa setan selalu menimbulkan/menanamkan kebencian dan permusuhan
f.Bersungguh-sungguh menolak bisikan setan yang menakut-nakuti dengan kemiskinan
Biasanya setan menanamkan hal ini, kepada orang-orang kaya
“setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir), sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan dari padaNya dan karunia. Dan Allah Maha luas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui.” (QS 2:268)
3.Jihaddul kuffar
Bersungguh-sungguh menghadapi serangan orang-orang yang memusuhi/ memerangi umat Islam
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah Mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” (QS 2:216)
Ayat diatas menunjukkan tentang berperang (serangan fisik), tapi hakikatnya di Zaman sekarang, perang tidak hanya fisik (seperti di Palestina), tapi juga non fisik seperti perang melawan ideologi.
Dalam Islam, ada guidance bagaimana seharusnya kita bersikap terhadap non muslim, berikut ini ahlak berdampingan dengan non muslim:
a.Tidak boleh memaksakan ajaran Islam kepada non muslim dan kita wajib menolak ajaran non Islam yang dipaksakan pada kita
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS 2: 256)
b.Tidak boleh mencampuradukkan ritual
“Katakanlah hai orang-orang kafir! Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku bukan penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu pun bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, untukku agamaku.” (QS 109:1-9)
c.Harus berlaku adil
“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk tidak berlaku adil. Berlaku adilah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS 5:8)
d.Jika non muslim meninggal, kita tidak boleh mendo’akannya
e.Tidak boleh menikah dengan non muslim
“Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin), sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang-orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayatNya (perintah-perintyahNya) kepada manusia suapaya mereka mengambil pelajaran.” (QS2:221)
Dari uraian diatas, dapat difahami bahwa ladang jihad yang dapat kita lakukan sangat banyak sekali ……
Jihad melawan hawa nafsu, jihad melawan ideologi/kebudayaan yang sangat jauh dengan syari’ah Islam, jihad menjadikan umat ini cerdas, menjadikan umat ini bisa mandiri, sehingga pada akhirnya dapat menampilkan jati diri umat Islam yang santun tapi tegas, menjadi umat terbaik…….
Maka, teruslah meng-up grade kualitas keimanan, kualitas keilmuan, agar kita tidak gampang dibodohi, tidak gampang terjerat oleh rayuan duniawi atau tipuan yang mencelakakan hidup kita di dunia terlebih lagi di akhirat
Sumber : Majelis Percikan Iman, 27 Agustus 2006
14 November, 2008
IKLAN POLITIK, DAPATKAH MERUBAH PERSEPSI PUBLIK?
Suatu pagi saya mendengarkan talkshow di radio tentang iklan politik. Bentar lagi kan pemilu 2009, sejak 2008 ini sudah banyak kampanye dalam bentuk iklan di media elktronik maupun cetak yang dilakukan oleh perorangan (sebagai capres) dari kalangan idependen, mapun kampanye dari parpol itu sendiri.....
Di jalan juga banyak terpampang bendera partai atau pun gambar para CAD (Calon Anggota Dewan).
Gak ada yang salah, ketika mereka mempromosikan diri dengan cara itu, sah-sah saja, namanya juga promosi.........pastinya promosi harus dilakukan di area publik, sehingga publik pun bisa mengetahui siapa yang nantinya bakal dia pilih....dan itu penting.....jangan sampai “beli kucing dalam karung”.
Apakah iklan-iklan politik dapat merubah persepsi publik?.....hanya publik yang dapat menilai..........
Berikut ini, opini pribadi saya terhadap iklan politik:
1.Menurut saya, iklan yang baik adalah iklan yang dibuat berdasarkan ketulusan dan kejujuran, sehingga mereka yang mempromosikan diri harus membangun kredibilitas dan citra diri yang positif. Karena, jika seorang atau parpol memiliki track record yang negatif, mau gak mau respon publik pun akan negatif.....
”wah, si bapak itu kan dulunya pernah terlibat dalam skandal A, B, C...., kok berani-beraninya sih mencalonkan diri jadi presiden......emang siapa yang mau milih?”.....
”wah, parpol ini kan punya masa lalu hitam...de el...el”
Setidaknya, kalimat-kalimat itulah yang pernah saya dengar.............
Jadi ketika pribadi atau parpol yang punya track record buruk tampil dengan “baju” baru, publik pun masih bertanya-tanya, ......perlu waktu untuk mengembalikan kepercayaan publik......pastinya bakal banyak perntanyaan dari publik..... apakah benar ia telah berubah, apakah ia jujur pada dirinya bahwa ia akan menjadi pemimpin yang amanah bukan hanya ingin menjadi penguasa agar ia bisa banyak mendapatkan fasilitas, apakah ia memiliki ketulusan untuk membangun negri ini dengan bersih........
So, menurut saya siapapun dia yang berniat mencalonkan diri menjadi pemimpin di negeri ini, harus mengoreksi dan mengukur diri, apakah ia telah pantas dipilih??
2.Iklan politik yang menelan biaya besar....contoh, iklan yang diputar berulang-ulang di media elektronik, prime time pula...., justru akan mengurangi respect......karena saya sih berfikir, kenapa dananya tidak di aplikasikan langsung untuk kepentingan publik yang lebih urgen........masih banyak masyarakat yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pokoknya, malah di bumi pertiwi yang katanya “tongkat pun bisa jadi tanaman”, ternyata ada warganya yang menderita kelaparan ......masih banyak anak-anak yang gak bisa sekolah, karena orang tuanya tidak berdaya akibat keterbatasan ekonomi.
3.Iklan yang narsis, hanya membuat orang yang melihatnya bosen dan menjatuhkan wibawa.....karena iklan yang narsis, bisanya hanya membangga-banggakan diri, sambil gak ada bukti real pada masyarakat........
4.Iklan yang hanya omdo, “omong doang”, bisa menurunkan reputasi.....yang penting mah bukti, bukan hanya janji melulu. Banyak kejadian, ketika lagi pemilu semua pada janji kesana-sini, janji ini itu........tapi pas kepilih, kok “diem” gak kendengar kabarnya, gak ada buktinya......
5.Saya sering melihat poster-poster di tempel di pagar rumah orang tanpa seizin pemiliknya (pengalaman pribadi), wah rumah jadi kumuh deh......mungkin bagi para penempel poster, hal ini dianggap sepele....tapi tidak bagi yang ditempeli....soalnya kalau mau dibersihin juga susah, ......suka meninggalkan bekas, kadang cat pagar jadi terkelupas
6.Adanya bendera-bendera parpol yang di pasang di jalan, tanpa memperhatikan keselamatan pengguna jalan, terutama yang dipasang di jalan layang, bendera-bendera tersebut di pasang pada bambu dan diikat hanya dengan tali rapia....khawatirnya, ketika ada angin besar (apalagi sekarang musim hujan), bambunya jatuh ke bawah dan mencelakakan pengguna jalan.....lagian tali rapi itu kan sifatnya regas, jadi lama kelamaan bisa jadi rapuh
7.Menurut saya, kampanye akan lebih “ngena” ketika terjadi interaksi langsung antara yang berkampanye dengan masyarakat, misal melalui kegiatan ceramah, bedah buku (sekaligus mengkaji tingkat intelektualitas calon yang akan dipilih)........atau kampanye dalam bentuk aksi sosial........memang sih cara ini mungkin perlu biaya besar, waktu yang banyak, dan daya jangkaunya gak sebesar beriklan lewat media....
Jadi, seharusnya seseorang yang berniat untuk menjadi pemimpin, maka orang tersebut harus sudah mulai membangun reputasi sejak dini, intensif berkomunikasi dengan masyarakat ..........tidak ujug-ujug tampil......
Saya merasa optimis, Indonesia banyak memiliki calon pemimpin yang berakhlak mulia, cerdas dan amanah...........pada dasarnya iklan politik tetap diperlukan sehingga kita yang berperan sebagai pemilih dapat menunaikan tanggung jawab kita untuk memilih yang terbaik, sebagai partisipasi kita untuk ikut melakukan perubahan di negara yang kita cintai.....
08 November, 2008
PERNIKAHAN RASULULLAH SAW- SITI AISYAH
Akhir-akhir ini, media Indonesia diributkan oleh pernikahan antara Syekh Puji yang berumur 40-an dengan Ulfa yang masih 12 tahunan. Pernikahan itu dianggap sesuatu yang kontroversi. Syekh Puji sendiri, ketika di sorot kamera televisi menenteng sebuah buku yang berjudul “Aisyah Saja Menikah Dini” ........
Pernikahan Syekh Puji ini, akhirnya membuat sebagian orang kembali kepada pernikahan Rasulullah SAW dengan Siti Aisyah, pernikahan ini menjadi senjata kaum orientalis serta pihak-pihak yang memusuhi Islam untuk menjatuhkan Islam, mereka telah menuduh Rasulullah SAW sebagai seorang phedopilia. Padahal bagi kita ummatnya, Rasulullah SAW adalah manusia pilihan, segala ucapan dan tindakannya senantiasa dibimbing wahyu.
Penghinaan terhadap Rasulullah SAW sungguh menyakitkan orang-orang beriman, karena menyakiti beliau SAW berarti menyakiti Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda, "Takutlah kepada Allah, takutlah kepada Allah menghadapi para sahabatku, setelah aku wafat nanti janganlah kamu menghinakan mereka. Sebab barang siapa mencintai mereka, berarti dia mencintaiku, dan barang siapa yang membencinya, berarti dia membenciku, barang siapa yang menyakitiku berarti dia menyakiti Allah, dan barang siapa yang menyakiti-Nya niscaya Dia akan mengazabnya." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban, dari Abdullah bin Mugaffal)
Dalam milis “motivasi-islami” ada tulisan yang membantah kebenaran usia Siti Aisyah r.a ketika dinikahi baginda Rasulullah SAW (dengan segala argumennya), ada yang menyebutkan bahwa pernikahan Siti Aisyah di usia sangat belia adalah mitos semata. Tapi ada juga yang meng-counter pernyataan tersebut dengan mengatakan bahwa pada prinsipnya ukuran baligh dalam Islam adalah ditandai dengan menstruasi (untuk wanita) dan mimpi basah untuk laki-laki. Ukuran baligh itu bukan ditentukan oleh umur seseorang, jadi syari’ah tidak melarang seseorang yang sudah baligh untuk segera menggenapkan agamanya dalam naungan pernikahan.
Pernikahan Rasulullah dengan Siti Aisyah r.a, adalah suatu fakta kebenaran. Sekali lagi, segala tindakan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, semuanya adalah atas bimbingan wahyu, termasuk pernikahan Rasulullah SAW dengan Siti Aisyah.
“Sebelum menikahimu, aku pernah melihatmu dua kali di dalam mimpi. Aku melihat malaikat membawa secarik kain yang terbuat dari sutra. Kukatakan kepadanya,”Singkaplah”. Malaikat itu pun menyingkapnya. Dan ternyata kain itu memuat gambarmu. Lalu kukatakan, “Jika ini merupakan ketentuan Allah, maka Dia pasti akan membuatnya terjadi”. Pada kesempatan lain, aku kembali melihatnya datang membawa secarik kain yang terbuat dari sutera. Maka kukatakan,”Singkaplah”. Dan ternyata kain itu memuat gambarmu. Lalu aku berkata, “Jika ini merupakan ketentuan Allah, maka Dia pasti akan membuatnya terjadi”. (HR Bukhari, Muslim dan Ahmad)
Setelah Rasulullah SAW menikahi Siti Aisyah, beliau SAW tidak langsung serumah dengan Siti Aisyah. Siti Aisyah masih tinggal bersama keluarganya dan masih mendapatkan didikan, gemblengan dari ayahandanya yang juga merupakan sahabat Rasulullah SAW, Abu Bakar As shidieq. Siti Aisyah telah dipersiapkan dan dididik untuk menjalani kehidupan berumah tangga bersama Rasulullah, ikut serta dalam misi kerasulan. Siti Aisyah baru menjalani kehidupan rumah tangga dalam satu rumah bersama Rasulullah SAW 3 tahun setelah dinikahi Rasulullah SAW.
Menurut pendapat saya, adanya tuduhan orang yang menghinakan Rasulullah SAW karena menikahi Siti Aisyah yang masih belia, disebabkan karena orang tersebut menggunakan sudut pandang dirinya.
Ada pertanyaan, mana mungkin anda akan menyerahkan putri anda yang masih kecil kepada seseorang yang sudah tua, menurut saya pertanyaan ini adalah suatu pertanyaan yang sifatnya subjektif. Cara berfikir seseorang sangat ditentukan oleh latar belakang, latar budaya atau pun latar keilmuannya......boleh jadi pernikahan dini menjadi suatu hal yang aneh bagi kultur masyarakat tertentu, tapi boleh jadi dianggap biasa-biasa saja pada suatu kultur yang lainnya. Sekali lagi, ukuran baligh dalam islam bukan ditentukan oleh umur.
Rasulullah SAW adalah manusia paling mulia, kekasih Allah, banyak orang tua yang ingin punya menantu orang mulia, dan banyak wanita yang berlomba ingin dinikahi oleh Rasulullah SAW, sampai suatu ketika ada seorang wanita yang menawarkan dirinya untuk dinikahi Baginda Rasul SAW
Tsabit al Bunnani berkata,
"Aku berada di sisi Anas dan disebelahnya ada anak perempuannya. Anas
berkata, 'Seorang wanita datang kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam menawarkan dirinya seraya berkata, 'Wahai Rasulullah, apakah engkau
berhasrat kepadaku?' Maka anak perempuan Anas berkata, 'Alangkah sedikit
perasaan malunya... 'Anas berkata, 'Dia lebih baik daripada
engkau. Dia menginginkan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam lalu menawarkan
dirinya kepada beliau." (HR. Bukhari).
Mana ada sih yang nolak untuk dijadikan istri oleh seorang kepala negara, pemimpin ummat dan yang lebih penting adalah kekasih Allah. Menjadi istri Rasul adalah suatu kehormatan dan kenikmatan, anugerah dari Allah yang tiada terkira. Pernah ada kasus, ketika istri-istri Rasulullah SAW berdemo karena menuntut maisyah yang lebih, dan Rasulullah SAW pun merasa bersedih atas kejadian ini, maka turunlah firman Allah yang memberikan opsi kepada istri-istri Rasulullah SAW,
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: “Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut’ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. Dan jika kamu sekalian menghendaki (keridhoan) Allah dan Rasulnya-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik diantaramu pahala yang besar.” (QS Al-Ahzab 28-29
Teguran dari Allah kemudian menyadarkan istri-istri Rasulullah SAW, untuk kemudian istri-istri Rasulullah SAW lebih memilih kehidupan akhirat dan kapok untuk tidak menuntut kesenangan dunia yang fana. Beliau-beliau tetap berada dalam suatu tim solid yang ikut serta dalam misi kerasulan. Suatu kemuliaan yang amat besar dapat menjadi ummul mukminin (ibu orang-orang beriman).................
Ada yang berpendapat, anak usia 7 tahun, 9 tahun 12 tahun bisa mikir apa? Gimana bisa menjadi istri, manajer dalam rumah tangga? Sekali lagi, pertanyaan ini merupakan sudut pandang diri sang penanya.............ya, mungkin saja karena umumnya kita, ketika berusia seperti itu masih pada culun....masih kekanak-kanakan.....dan mungkin saja masih (mohon ma’af) oon....tapi boleh jadi, ada anak-anak tertentu di usia tersebut telah memiliki tingkat kedewasaan yang baik. Dan tidak sedikit ada orang yang sudah dewasa (dari segi umur), tapi masih kekanak-kanakan dalam sikap ataupun cara berfikirnya.
Siti Aisyah r.a adalah pribadi cemerlang dengan potensi yang luar biasa, kemampuan intelektualnya pun diatas rata-rata. Di usia belia, karena anugerah Allah SWT, Siti Aisyah telah memiliki kecerdasan, kematangan dan kedewasaan berfikir. Allah SWT menakdirkan Siti Aisyah untuk mendapatkan bagian terbesar dari khazanah hadist-hadit Rasulullah SAW.
Tema besar dari ilmu hadist adalah pribadi Rasulullah SAW itu sendiri, sehingga orang yang paling banyak tahu tentang Rasulullah SAW, tentang ibadah-ibadah beliau SAW tentunya orang yang paling dekat dan banyak berinteraksi langsung, yaitu istri-istri beliau SAW. Siti Aisyah r.a pun adalah salah satu dari orang yang paling banyak meriwayatkan hadist Nabi SAW, disamping Abu Hurairah r.a, Abdullah bin Umar r.a dan Anas bin Malik. Dari Siti Aisyah lah, umat Islam banyak mengetahui prosedur detil dari ibadah yang dicontohkan Nabi SAW. Pemahaman Siti Aisyah r.a terhadap fiqih pun sangat luar biasa, sehingga beliau r.a menjadi rujukan utama bagi sahabat –sahabat Rasulullah SAW yang lain.
Allah telah mempersiapkan Siti Aisyah r.a untuk menjadi istri Rasulullah SAW, karenanya banyak hikmah dari pernikahan Rasulullah dengan Siti Aisyah, diantaranya:
1. Mendobrak tradisi
a) Pada masa itu, orang-orang Arab enggan menikahi putri dari teman yang telah diangkat menjadi saudaranya. Abu Bakar telah menganggap Rasulullah SAW sebagai saudaranya. Ada anggapan di masa itu, bahwa hubungan saudara angkat menyebabkan hubungan perbesanan menjadi terlarang. Abu Bakar sempat ragu dan pernah bertanya kepada Khaulah binti Hakim (istri dari Ustman bin Mazh’un, salah seorang sahabat), Khaulah merekomendasikan Siti Aisyah untuk dijadikan istri Rasulullah SAW. “bolehkah beliau menikahi putriku? Bukankah Aisyah adalah anak dari saudaranya sendiri?” tanya Abu bakar. Rasulullah pun memberikan penegasan, dan menyuruh Khaulah untuk kembali kepada Abu Bakar “Kembalilah kepada Abu Bakar. Katakan kepadanya bahwa ia adalah saudarku seagama dan putrinya halal untuk kunikahi”. (HR Bukhari, Ahmad dan Baihaqi).
b) Bangsa Arab tidak mau menikahkan putri mereka pada bulan Syawwal, karena ada mitos bahwa penyakit sampar akan mewabah di bulan Syawwal. Rasululla SAW berniat untuk menghilangkan kepercayaan yang tidak berdasar tersebut
c) Bangsa Arab terbiasa menyalakan api di hadapan mempelai, suami mendatangi istrinya pertama kali dengan cara ditandu. Dan Rasulullah SAW menghapus kebiasaan-kebiasaan itu
2. Mengukuhkan hubungan antara kekhalifahan dan kenabian
Jadi sekali lagi, pernikahan baginda Rasulullah SAW dengan Siti Aisyah adalah bimbingan wahyu, segala tindakan/ perbuatan, ucapan Nabi SAW adalah langsung dibimbing Allah SWT. Sebagai ummatnya, kita harus meyakini hal itu. Kita tidak bisa selalu bermain dengan perasaan atau merasionalisasikan semua ajaran agama, karena memang tidak semua ajaran agama dapat dirasionalkan, kenapa? Karena akal kita sebagai manusia yang penuh kelemahan ini, tidak akan mampu menjangkau segala kekuasaan, segala kehendak dari Allah sang Maha pencipta, Sang Pengatur kehidupan...... Hanya iman di dada lah yang dapat membuat kokohnya keyakinan akan Islam yang mulia.
Ada kalimat yang menurut saya bagus dan saya pun sependapat, dilontarkan oleh Kang Rahmat di milis “motivasi-islami”, beliau berpendapat bahwa yang paling penting ketika manusia menganggap kontroversi, maka yang harus terpancang dalam setiap diri yang merasa Islam sebagai jalan hidupnya adalah, adanya penerimaan dan kerelaan untuk menerima semua ajaran Islam, jika semua itu ada dalilnya yang memang shahih (pernikahan Rasulullah SAW dengan Siti Aisyah ra diriwayatkan dalam HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Darini). Tidak peduli apakah manusia menganggapnya melanggar HAM, feminisme, demokrasi, humanisme, prulalisme, atau isme-isme lainnya, apapun ismenya tidak ada yang lebih tinggi dan pantas kita pegang kecuali sejalan Al Qur’an dan Sunnah Nabi SAW. Islam adalah agama yang benar, kita harus terus menggali kebenaran ajaran Islam, maka jika orang Islam sendiri merasa risih terhadap ajarannya maka selayaknya harus belajar lebih banyak lagi tentang Islam.
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa diantara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap mu’min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir,yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS 5:54)
Semoga kita menjadi ummat Rasulullah SAW yang tidak pernah goyah keyakinan kita karena fitnah-fitnah yang menjerumuskan.........semoga kita senantiasa menjadi ummat Rasulullah SAW yang mencintai Rasulullah sepenuh hati, sebagai bukti cinta kita kepada Allah SWT
“Katakanlah:”Jika bapa-bapamu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, isteri-isterimu, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad dijalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” (QS 9:24)
Referensi: Aisyah the True Beauty
06 November, 2008
BRAINSTORMING!!!!
Brainstorming alias pengungkapan pendapat alias tukar pendapat alias mencurahkan ide, menjadi kata yang menarik untuk menjadi bahan tulisan saya kali ini..........
Ketika sedang meeting di kantor, atasan sering meminta kami untuk melakukan brainstorming tentang suatu masalah.....
Suatu waktu, saya mengikuti seminar tentang “Perbaikan Mutu yang Berkesinambungan dengan Pendekatan Lean Six Sigma”, sang pemberi materi, memberikan ilmunya tentang brainstorming ini. Beliau bertanya “Ibu dan Bapak ada yang tahu aturan brainstorming gak?”.........
Saya dan teman kantor saling melirik dengan mata penuh tanda tanya, “emang brainstorming ada aturannya ya?” bisik saya pada teman ..... .”gak tau tuh....he..he...” jawab teman saya sama-sama bingung.......hih, gak mutu banget ya pertanyaan saya ini, tapi emang saya gak tahu sih kalau ternyata brainstorming tuh ada aturannya, maklum kalau di kantor, kita melakukan brainstorming semau gue, mengalir tanpa aturan, tapi memang efeknya malah gak terstruktur alias kacau balau, kesana-kemari alias gak fokus, sehingga ketika rapat usai dan kami berhamburan dari ruang meeting, seringkali saya dapati wajah teman-teman (termasuk saya) yang kebingungan,.............bingung karena rapat hari itu tidak mendapatkan hasil yang memuaskan...................
Dari seminar itu, saya dapat ilmu baru.....katanya nih, aturan brainstorming ini terdiri dari
1. Tidak ada ide yang bodoh
2. Seluruh ide bagus
3. Tidak ada dikusi
Tidak ada ide yang bodoh dan seluruh ide bagus.
Semua ide dari para peserta harus mendapatkan penghargaan. Jangan pernah menganggap remeh, ide atau pendapat orang lain. Ada budaya yang amat jelek, dan kayaknya masih terpupuk hingga kini, yaitu mental pemalu, rendah diri, hanya untuk sekedar mengangkat tangan untuk berkata saja sangat sulit. Mungkin hal ini terjadi karena pola pendidikan dalam keluarga dan sekolah. Orang tua terkadang terlalu otoriter dengan menyepelekan pendapat anak, atau bahkan gak pernah nganggap pendapat anak. Atau guru yang merendahkan pertanyaan anak sehingga menyebabkan trauma pada diri anak untuk bertanya. Boleh jadi timbul stigma pada diri anak, bahwa bertanya sama dengan memalukan, bertanya sama dengan ditertawakan, bertanya sama dengan dimarahi de el el.....pada akhirnya, ketika jadi mahasiswa pun, kebanyakan dari kita lebih banyak diam dan menjadi pendengar yang baik ........
Adanya penghargaan terhadap suatu pertanyaan, misal dengan kalimat “pertanyaan anda bagus sekali”....wah, rasanya gembira banget (menambah semangat untuk memberikan pertanyaan berikutnya), padahal mungkin aja pertanyaan kita gak nyambung.....jadi ingat pak Tino Sidin, yang selalu berkomentar “bagus...!” pada semua gambar yang dikirim oleh anak-anak.....ternyata komentar positif, secara psikologis akan memberikan dampak luar biasa
Tidak ada diskusi
Nih, dia.......ketika saya dan teman-teman kantor melakukan suatu brainstorming, yang ada malah diskusi berkepanjangan terhadap suatu pokok persoalan yang ternyata dengan diskusi itu, pembahasannya jadi melebar gak karuan, dan terkadang gak bisa di rem, tau-tau udah jam istirahat.....tau-tau udah jam pulang...
Hmm, ntar kalau ada brainstorming lagi, saya mau coba terapkan ilmu ini ....