23 Februari, 2009

EPISODE CINTA SANG MURABI


Episode Cinta Sang Murabi, adalah sebuah buku yang menceritakan testimoni tentang KH Rahmat Abdullah, saya beli buku ini di Islamic Book Fair tanggal 8 februari yang lalu…..saya beli bukunya tanpa perencanaan….hanya ingin membeli saja, karena saya pun tidak begitu tahu sepak terjang Ustadz Rahmat Abdullah….saya hanya beberapa kali membaca tulisan beliau di majalah Tarbawi, itu pun hanya sesekali….tapi setelah saya baca buku ini, saya cukup tercengang dengan untaian-untaian kalimat indah yang menggetarkan hati ……

Buku ini benar-benar berisi tentang testimoni….. testimoni dari orang-orang yang mengenal KH Rahmat Abdullah (baik yang mengenal secara fisik maupun yang hanya mengenal pemikiran beliau yang tersebar dalam tulisan-tulisan dakwahnya)………
Sebelumnya, saya tidak pernah membaca buku dengan kondisi yang penuh getaran seperti ini, entah mengapa, saat saya larut untuk mencerna kalimat demi kalimat, kok saya menjadi melankolis, se-melankolis orang-orang yang menulis testimoninya dibuku tersebut dengan penuh keharuan ……sekaligus kebanggaan…..aneh sungguh aneh…..kalaupun saya melankolis membaca sebuah buku, tapi hanya melankolis sesaat….beda ketika saya baca buku ini….ada sisi ruhiyah yang begitu kuat….

Membaca bukunya saja sampai bergetar, apalagi kalau berinteraksi dengan beliau…..dari testimoni tersebut, tergambar, bahwa beliau adalah ustadz yang begitu dikagumi, tawadhu, cerdas, futuristik, santun, lembut ….. Dari buku itu tergambar, bahwa KH Rahmat Abdullah adalah seorang ulama yang memberikan pengaruh yang sangat dahsyat kepada ummat…….. semua tingkah lakunya begitu melekat terkenang indah di hati para jama’ahnya….sepeninggal beliau, semua orang membicarakan kebaikan dan hanya kebaikan nya saja …….mungkin, memang kita semua merindukan hadirnya sosok ulama atau pemimpin karimastik yang dapat memberi pengaruh positif pada ummat…….. ….

Ibrah yang bisa saya ambil dari buku ini adalah…….bahwa baik buruknya manusia akan terlihat setelah dia tiada lagi di dunia ini…….apakah orang akan membicarakan sisi buruk kita ataukah sisi baik…….dengan membaca buku ini, ingin rasanya menjadi manusia yang bisa memberikan manfa’at bagi sebanyak-banyaknya orang disekitar kita…..ingin rasanya hidup ini bisa berarti ……ingin rasanya menjadi orang yang produktif dalam beramal shaleh….ingin rasanya memiliki sifat-sifat mulia yang dicontohkan Nabi SAW….ya, semua itu perlu proses dan perjuangan….

[+/-] Baca Selengkapnya...

16 Februari, 2009

KAKEK DI POJOK JALAN NARIPAN


Sore itu saya melintas di jalan Naripan Bandung, sudah beberapa hari Bandung sering diguyur hujan, tapi sore itu cuaca lebih cerah………mata saya menangkap sosok kakek yang saat itu sedang duduk tertidur, dan dipinggirnya ada satu buah kantong plastik, mungkin punya beliau ...gak kebayang, kalau lagi hujan, kakek itu berteduh dimana ya???? ....

Apakah kakek itu punya rumah sehingga harus tertidur di jalan? Apakah ia punya keluarga?
Seharusnya orang setua beliau sudah berada di rumah, berisitirahat, menikmati masa tua, dikelilingi kehangatan cinta dan kasih sayang dari anak dan cucunya, di umur yang sudah sepuh, seharusnya para kakek dan nenek sudah tidak mikirin apa-apa lagi………. di masa usia lanjut itu seharusnya mereka tinggal menyibukkan diri untuk meningkatkan ibadah……..tapi itulah realita yang ada disekelilling kita, mungkin masih banyak kakek dan nenek lain yang nasibnya seperti itu…..

Apa yang terbesit di fikiran anda ketika anda melihat kakek atau nenek yang hidup di jalanan? ……….kalau saya, ketika melihat sosok kakek atau nenek, jadi suka ingat sama Abah dan Emak, almarhum kakek dan nenek saya tercinta……. semoga Abah dan Emak ada dalam pelukan cinta Mu dan ada di dalam JannahMu yang Maha Indah……….
Dan ketika melihat kondisi sosial yang seperti ini, saya sangat menyesal karena saya tak mampu berbuat banyak, saya hanya mampu memandangi mereka, saya hanya mampu berdo’a, semoga mereka yang diuji dengan kondisi seperti itu senantiasa diberi kekuatan, ketabahan, semoga mereka senantiasa diberi hati yang lapang, senantiasa berbahagia dengan kondisi yang mereka rasakan…..hal lain yang mungkin bisa kita lakukan adalah senantiasa menginfakkan sebagian dari harta kita untuk mereka yang membutuhkan

[+/-] Baca Selengkapnya...

06 Februari, 2009

KARTUNYA DIKEMANAKAN YA?????


Ketika saya membereskan lemari buku yang sudah berbulan-bulan tidak pernah dibersihkan, saya menemukan tumpukan kartu ucapan selamat hari raya Idul Fitri........kartu-kartu zaman dulu, kartu-kartu dari sejak saya masih SD sampai SMA.....secara zaman dulu tuh masih main kartu-kartuan........ gak seperti sekarang, tinggal e-mail, SMS.........

Seperti yang saya lakukan terhadap name tag-name tag seminar.........karena cuma menuhin tempat, biasanya name tag itu suka saya buang.........nah, bagaimana ya dengan kartu ini?...buang jangan...buang jangan...buang jangan........menurut anda, buang jangan ya?

Tapi kalau dibuang sayang, soalnya punya nilai historis........ketika saya baca lagi tulisan-tulisan di kartu itu, fikiran saya terlintas membayangkan si pengirim kartu, dimana ya mereka sekarang?.....ih, jadi rindu sama mereka..........

[+/-] Baca Selengkapnya...

01 Februari, 2009

EMAK, MAMAH, MAMIH, UMMI, BUNDA

Mencermati panggilan anak pada ibunya, saya mengamati sepertinya ada suatu tren dari masa ke masa, maksudnya sebutan-sebutan di atas populer di masa tertentu.....

Let say, nenek saya dipanggil “emak” oleh anak-anaknya, dan generasi saya memanggil “mamah” atau “mamih” kepada ibunya.............ketika saya kuliah, saya melihat ghirah keIslaman begitu tinggi di mana-mana, sehingga banyak anak memanggil “ummi” kepada ibunya...........dan zaman sekarang yang lagi nge-tren adalah sebutan “bunda”..........

Panggilan diatas semuanya bagus, panggilan cinta dan sayang dari anak untuk ibunya.....kalau saya sendiri paling suka dengan panggilan ummi atau bunda.........
Panggilan mana yang anda pilih????


[+/-] Baca Selengkapnya...