18 April, 2009

ENGKAU MEMANG TIDAK PANTAS JADI WAKIL KAMI

Prihatin...prihatin sekali, melihat tayangan di TV tentang sikap caleg yang tak dapat menerima kekalahan......bunuh diri, stress sampai masuk rumah sakit jiwa, mengambil kembali pemberian yang telah diserahkan kepada masyarakat....ada yang narikin kembali uang, ada yang ngambil kembali TV, bahkan ada yang mengambil kembali karpet yang sudah diserahkan ke mesjid.....

Apakah ada yang salah dari niat mereka mencalonkan diri?.......kenapa jadi pamrih?....
Disangkanya menjadi pemimpin itu mudah..........padahal ketika mereka telah duduk sebagai anggota dewan, fitnah dunia bakalan kencang menerpa.........fitnah harta, tahta dan wanita..........
Betapa sering kita mendengar anggota DPR yang terlibat kasus korupsi....terlibat skandal dengan wanita....apakah semua itu tidak jadi pelajaran bagi mereka yang kalah?...

Menjadi pemimpin adalah hal berat...karena kepemimpinan kita harus dipertanggungjawabkan di yaumil hisab kelak......bagaimana kalau kita tidak bisa menjadi pemimpin yang adil?...bagaimana jika rakyatnya masih berada dalam kehidupan yang serba terbatas...bukankah itu semua menjadi tanggung jawab seorang pemimpin juga?

Sahabat Umar ra menangis ketika diamanahi sebuah jabatan...menangis karena tau betapa berat amanah yang harus ditanggung untuk dipertanggungjawabkan kelak dihadapan Allah...........
Para pemimpin kita juga menangis sih.....tapi tampaknya menangis karena bahagia memiliki sebuah jabatan........

Pelajaran moral yang saya dapatkan pada diinul Islam: pantang meminta-minta jabatan...tapi jangan mundur ketika amanah itu datang....

5 komentar:

  1. Kita beruntung dan patut bersyukur... mereka ga terpilih menjadi wakil kita. engan kejadian seperti itu, yang ga terpilih dalam pencalegan jadi stress, dan bahkan misalnya bunuh diri, menandakan bahwa mereka memang belum dewasa dalam berpikir. Lalu kalau mereka terpilih, akan jadi apa republik ini, dipimpin oleh mereka-mereka yang tidak mempunyai kedewasaan???
    hayoooo.....

    BalasHapus
  2. Setuju. Mbak madhysta benar. kita patut bersyukur dengan kejadian tersebut. Kita berdoa, semoga yang terpilih adalah memang pantas unuk dipilih. Saat ini kita memang benar-benar diuji.

    BalasHapus
  3. uhm..bukannya sudah lagu lama? tahun2 sebelumnya begitu juga bukan?

    BalasHapus
  4. Memang banyak yang tidak pantas

    BalasHapus
  5. golput salah..
    gak golput takut salah pilih :((
    *bingung *
    XIxi.xixix

    lam knal mbak :)

    BalasHapus