Ada berbagai macam penghambaan manusia, yaitu menjadi hamba Allah, hamba manusia, hamba harta, hamba nafsu dan hamba syaitan
Kalau dibandingkan antara ke-5 hamba diatas, maka yang paling ringan dan paling menguntungkan adalah menjadi hamba Allah, contohnya jika shalat, paling hanya membutuhkan waktu 5 menit, tapi keuntungan yang didapat karena kita tunduk patuh pada aturan Allah pastinya akan tiada tara, kita akan mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat, mendapatkan ketenangan dalam hidup. Jika minta rezeki, pasti Allah akan memberikannya, meski rezeki tidak melulu berkaitan dengan uang. Nikmat sehat, nikmat bisa mendapatkan ilmu, nikmat bisa bergaul dengan orang-orang shaleh, dan nikmat lainnya yang tidak akan pernah bisa diukur oleh manusia adalah rezeki yang senantiasa Allah alirkan pada setiap hambaNya, diminta maupun tidak diminta.
Tapi jika menjadi hamba manusia? Mungkin manusia hanya akan memberi jika diminta, dan itu pun jika orang yang meminta telah memberikan sesuatu yang menguntungkan buat dirinya. Contohnya, sebagai pekerja, ketika harus mendapatkan upah, maka ia harus bekerja keras, membutuhkan waktu berjam-jam untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Jika kita bandingkan dari berbagai segi, maka menjadi hamba Allah lah segala kesenangan dan kebahagiaan akan didapatkan. Dari segi imbalan, kita akan mendapat imbalan yang sangat besar di dunia, terlebih di akhirat. Dari segi mengukur kehormatan, orang-orang yang menjadi hamba Allah akan menjadi hamba-hamba yang terhormat
Ciri-ciri hamba Allah yang mendapat kemuliaan
1.Berjalan di muka bumi dengan rendah hati
“Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan diatas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka tetap mengucapkan salam.” (QS 25:63)
2.Suka bersujud kepada Rabb nya di malam hari
“Dan orang yang diwaktu malam bersujud dan berdiri untuk (menyembah) Tuhan mereka.” (QS 25:64)
3.Suka berdo’a agar dijauhkan dari api neraka
“Dan orang-orang yang berkata:”Ya Tuhan kami, jauhkanlah azab jahanam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal” (QS 25:65)
4.Menggunakan harta secara proporsional
“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) ditengah-tengah antara yang demikian” (QS 25:67)
5.Tidak menyekutukan Allah
“Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah, dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina. Siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (balasan atas) dosa-dosa (nya)” (QS 25:68)
6.Rajin bertaubat
“kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh, maka mereka itu kejahatannya diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS 25:70)
“Dan orang yang bertaubat dan mengerjakan amal shaleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya” (QS 25:71)
7.Jujur
“Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang yang melakukan) hal-hal yang tidak baik, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya ” (QS 25:72)
8.Hatinya selalu terbuka dengan nasehat
“Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhannya, mereka tidak menyambutnya sebagai orang-orang yang tuli dan buta ” (QS 25:73)
9.Bertanggung jawab terhadap keluarganya
“Dan orang-orang yang berkata:”Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami danketurunan kami sebagai penghibur hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa ” (QS 25:73)
Dikutip dari Majelis Percikan Iman, 2 Desember 2007
15 Oktober, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
semoga tetap menjadi hamba yang shalih n shalihah.
BalasHapus