“Gelisah itu manusiawi sekali pak, kita tidak usah menafikkan hal itu”, itulah jawaban Ustadz Aam kepada seorang Bapak, yang bertanya pada acara Percikan Iman Pagi di Radio Oz. Bapak itu bertanya, kenapa pada saat ia shalat, ia merasa tenang, tetapi setelah selesai shalat ia merasa gelisah lagi, gelisah karena memikirkan masalah dalam hidupnya.
Setiap orang tentunya pernah merasakan kegelisahan, dan saya rasa semua manusia akan merasakan kegelisahan sampai ujung usia, karena setiap manusia tak akan luput dari ujian kehidupan. Tinggal bagaimana kita memandang dan menyikapi masalah itu, apakah mau di anggap sebagai ujian yang berat, atau menganggapnya sebagai bentuk tarbiyah dari Allah SWT?
Hanya pada saat kanak-kanak, kita masih merasa enjoy menikmati hidup tanpa beban, karena belum merasakan arti perjuangan hidup. Tetapi seiring pertambahan usia, dan kita pun sudah dapat berfikir….. sudah dapat merasakan persoalan hidup…. mulailah kita akan ditimpa kegelisahan. Pada saat sekolah atau kuliah, timbul kegelisahan karena khawatir gak bisa lulus ujian. Setelah lulus kuliah, khawatir gak bisa bekerja atau menciptakan pekerjaan, dan khawatir jodoh tidak bersahabat dengan kita sehingga telat menikah. Setelah menikah, khawatir gak bisa dapat buah hati. Setelah dapat anak, khawatir dengan biaya membesarkan dan menyekolahkan anak yang semakin membumbung tinggi …….dan seterusnya-dan seterusnya………….(aduh, kalau dirasakan semua itu sebagai beban, kayaknya capek hati tuh…)
Menurut saya, boleh aja dan sangat boleh kita memikirkan persoalan yang menimpa diri kita, sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas diri, supaya kita juga diingatkan, bahwa hidup itu tidak mudah, butuh banyak pengorbanan,……….dengan memikirkan masalah, maka kita pun di picu untuk bekerja keras agar kita bisa keluar dari masalah tersebut dengan memabawa ibrah yang banyak, yang bisa menjadi pembelajaran untuk hidup kita kedepannya….so, kayaknya jangan menyesal telah mendapat masalah, asal…..jangan masalah yang dibuat-buat, atau masalah yang diakibatkan kesalahan atau kelalaian diri kita………dengan masalah, berarti Allah masih sayang sama kita, Allah masih memperhatikan kita. Seberapa kuat sih kita bisa menerima cobaannya, sehingga bisa ketahuan apakah kita mahluk yang tergolong pandai bersyukur atau mahluk yang kufur.
Menurut nasehat Ustadz Aam, ketika kita ditimpa kegelisahan, maka perbanyaklah berdzikir, memohon pertolongan Allah, dan berdo’a sebanyak-banyaknya sesuai keinginan yang sedang kita fikirkan saat itu…..
Jadi, jalani….nikmati saja semua kegelisahan yang sedang dirasakan sebagai salah satu episode yang harus dijalani. Yakinlah, bahwa hidup ini bagaikan roda, Allah tidak akan pernah membiarkan kita ada di bawah terus menerus, asal kita terus berjuang…..fight….sekuat tenaga, lawan semua kegelisahan……..lawan semua masalah, yakini bahwa kita bisa keluar dan bisa menyelesaikan semua masalah yang menggelisahkan itu. Bahwa sebuah kesulitan selalu diapit dengan dua kemudahan.
“Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.” (QS 94:5-6)
Tuh kan……Allah udah janji kok, bahwa setiap kesulitan pasti ada jalan keluarnya……..so, jangan gelisah berlebihan……….
22 Agustus, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar