Ta’aruf merupakan suatu cara untuk saling mengenal calon pasangan hidup, yang nantinya akan dijadikan suami atau istri. Bagi saya ta’aruf diperlukan untuk mengenal kepribadian, cara berfikir, cara bersikap seseorang..........
Menurut tausiyah Ustadz, ketika kita berta’aruf dengan seseorang, maka kita tidak akan pernah bisa menyelami diri orang itu 100%, maka selama apapun anda berta’aruf dengan si dia, maka anda tetap tidak akan bisa mengetahui kepribadiannya, kita hanya bisa mengetahui permukaannya saja, terlebih ketika berta’aruf, setiap diri akan menonjolkan segala kelebihan yang dimiliki dan menutupi segala kekurangan yang dimiliki.....jadi buat apa ta’aruf lama-lama????
Katanya, ketika telah menikah pun, suami-istri tetap tidak akan mengenal pasangannya 100%, suami/ istri akan mengenal pasangan hidupnya ketika salah satunya sudah meninggal duluan. Si istri baru menyadari kebaikan-kebaikan yang ada pada diri suaminya, ketika suaminya telah meninggal, begitu pun dengan suami.
Saya pernah mendengar di radio, di suatu acara curhatan keluarga muslim, ada seorang ibu yang curhat karena sang suami tidak dapat memperlakukan dirinya secara ma’ruf, padahal suaminya dikenal sebagai seorang penceramah, yang nota bene seharusnya pemahaman agamanya pun baik, tapi ternyata pemahaman dan pengamalan tidak sejalan.....begitulah, ketika seseorang tampak seperti sholeh dari luar, bahkan dikenal oleh masyarakat juga begitu, tapi ternyata setelah jadi pasangan hidup tidak seperti kenyataan yang diinginkan, so, ta’aruf memang tidak bisa membuat kita mengenal 100% calon pasangan kita.
Menurut saya, yang terpenting ketika berta’aruf, adalah do’a pada Allah nya yang harus diperkuat, mohon perlindungan dan pertolongan pada Allah, karena hanya Allah yang Maha Pelindung, yang Maha Tahu yang Terbaik. Jika orang yang berta’aruf dengan kita memang yang terbaik, maka Allah pasti akan melancarkan jalannya, tetapi jika ia bukan yang terbaik, pasti ada cara untuk menjauhkan diri kita dengan dirinya.
Saya sangat salut dengan beberapa teman kuliah saya dulu. Mereka adalah aktivis-aktivis dakwah, ketika menempuh proses ke arah pernikahan, rata-rata mereka berta’aruf dalam waktu yang singkat, hanya sebulan- dua bulan, bahkan ada yang hanya beberapa minggu. Dan dengan proses ta’aruf yang singkat seperti itu, mereka tetap dapat mengarungi pernikahan yang bahagia hingga kini.......
So, jangan takut untuk berta’aruf dalam tempo singkat.......
09 Agustus, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
betul, jangan kelamaen.
BalasHapusbagi yang mau taaruf or
taaruf nya gak goal goal
perlu baca buku ini :
TAARUF DULU BARU MENIKAH
lebih detil di
fatamedia.wordpress.com