26 Juni, 2008

CARA MENDAPAT PERLINDUNGAN DAN PERTOLONGAN ALLAH

Perlindungan biasanya Allah turunkan sebelum suatu kejadian menimpa diri kita, sedangkan pertolongan diturunkan Allah ketika suatu kejadian sedang terjadi.
Allah biasanya menurunkan pertolongannya pada saat klimaks ujian, contohnya Nabi Musa a.s ditolong Allah ketika dikejar-kejar pasukan Fir’aun, dimana pada saat itu seolah sulit keluar dari cengkraman musuh karena maju menghadapi laut, mundur juga menghadapi laut.

Pertolongan Allah akan turun jika ada:
1. Mujahadah
Mujahadah adalah kerja keras yang sungguh-sungguh tanpa kenal lelah
“Dan orang-orang yang berjihad untuk mencari keridhoan kami, benar-benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik” (QS 29:69)
Allah akan tunjukkan jalan terbaik, setelah kita berikhtiar dengan sungguh-sungguh.
2. Muroqobah
Muroqobah adalah selalu merasa dilihat, ditatap, diawasi oleh Allah.
“Dan pada sisi Allah lah kunci-kunci semua yang ghaib, tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang ada di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah/ yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz)” (QS 6:59)
3. Muhasabah
Muhasabah adalah instrospeksi diri.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS 59:18)
Dari waktu ke waktu kita harus menjadi orang yang menuju ke arah yang lebih baik, seperti dalam hadist sebagai berikut: “Barangsiapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka ia celaka, Barangsiapa yang hari ini sama dengan kemarin maka ia merugi, Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin maka ia beruntung”
4. Menjadikan sabar dan shalat sebagai sarana pertolongan Allah
“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu.” (QS2:45)
Orang yang khusyu adalah orang yang yakin bahwa mereka akan kembali kepada Tuhannya
“(yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.” (QS 2:46)
Ciri-ciri shalat yang khusyu:
a) Mampu mencegah diri dari perbuatan keji dan munkar
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Alkitab (Al Qur’an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya Shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(QS 2:45)
b) Bisa mengobati penyakit-penyakit hati
Sifat-sifat buruk manusia (penyakit hati manusia):
· Zalim
“Sesungguhnya kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikulnya dan mereka takut akan menghianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” (QS 33:72)
· Suka mempertahankan kebodohan/tidak mau belajar
(QS 33:72)
· Lemah
“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (QS 4:28)
· Keluh kesah, kikir, putus asa
“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir.”(QS 79:19-21)
· Suka mengingkari nikmat
“Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar tidak berterima kasih kepada Tuhannya. Dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya.” (QS 100:6-7)
· Suka tergesa-gesa
“Dan manusia mendo’a untuk kejahatan sebagaimana ia mendo’a untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat teregsa-gesa.” (QS 17:11)
· Suka membela diri
“Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dlam Al Qur’an ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah mahluk yang paling banyak membantah.” (QS 18:54)
· Suka melampaui batas

5. Bersungguh-sungguh dalam mengamalkan ajaran Allah
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS 47:7)
6. Berdo’a minta pertolongannya
“Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan merendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS 7:55)

Referensi : Majelis Percikan iman 28 Agustus 2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar