10 Oktober, 2008

CIRI-CIRI ORANG YANG KEMBALI KEPADA FITRAH

Ramadhan telah berlalu, semua orang yang menjalankan ibadah di bulan ini menginginkan dirinya kembali kepada fitrah, lalu seperti apakah ciri orang yang kembali kepada fitrah. Kembali kepada fitrah merupakan indikator keberhasilan menjalankan ibadah Ramadhan.........apakah kita termasuk ke dalam kelompok orang yang kembali kepada fitrah?, mari kita evaluasi kualitas diri kita setelah melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan..........

Berikut ini ciri orang yang kembali kepada fitrah:
1.Memilki kesholehan sosial
Ciri keshalehan sosial dapat dilihat dalam QS Al-Ma’uun, ayat 1-7. Shaleh secara sosial, berarti memiliki kepedulian kepada sesama, ringan tangan, selalu ingin membantu mereka yang kekurangan.

2.Memiliki kesholehan vertikal
“Wahai manusia, sembahlah Tuhan-mu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.” (QS 2:21)
Ibadah ritual berorientasi kepada ketakwaan dan keshalehan ritual ini harus berpengaruh pada keshalehan sosial secara signifikan.

3.Memiliki kecerdasan emosi
Cirinya, ia memiliki jiwa dermawan, pema’af, selalu membalas keburukan orang lain dengan kebaikan, rajin introspeksi, selalu ingin memperbaiki diri
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) pada waktu lapang dan pada waktu sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya, dan mema’afkan kesalahan orang lain. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan. Dan (juga) orang-orang yang bila berbuat keji atau zalim terhadap dirinya, mereka ingat kepada Allah, lalu mereka memohon ampun atas dosa-dosanya. Dan siapa lagi yang dapat mengampunkan dosa melainkan Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan keji itu sedang mereka mengetahui. Balasan mereka adalah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya, dan itulah sebaik-baik balasan orang yang beramal” (QS3: 133-136)

4.Rajin berdo’a
“Dan apabila hamba-hambaku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasannya aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintahku) dan hendaklah mereka beriman kepadaKu agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS 2:186)

5.Memiliki kebutuhan untuk bergabung dalam lingkungan yang shaleh
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhoanNya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini, dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (QS 18:28)

6.Merasa mudah dalam beramal saleh
“Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” (QS: Al An’am: 125)

7.Merasa rindu pada Allah, hatinya terbuka dengan nasehat, memiliki jiwa tawakal, rajin mendirikan shalat, memiliki kepekaan sosial
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhan lah mereka bertakwa. (Yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang kami berikan kepada mereka.” (QS AL Anfal: 2-3)

Dikutip dari Majelis Percikan Iman, 28 September 2008

3 komentar:

  1. Kalau untuk menjaga kefitrahan supaya selalu melekat pada diri kita gimana caranya ya???Biasanya kalau Ramadhan sudah lewat, lewat juga semua amalan - amalan yang dikerjakan pada bulan suci tsb.Termasuk klimaks dari ramadhan sendiri yaitu kefitrahan.Thanks

    BalasHapus
  2. Please visit our updated blog at http://airsetitik.tk.

    Best regards,

    Air Setitik Team

    BalasHapus
  3. menurut pendapat saya sih, agar kefitarahan tetap melekat dalam diri kita, maka kita memang perlu berjuang keras (apalagi di era kehidupan sekarang yang serba hedonis).....berjuang keras untuk meng up-grade diri, terus mencari ilmu dan mengamalkannya, terus mencari lingkungan yang kondusif, mencari teman-teman yang shaleh, tanpa harus meninggalkan lingkungan yang tidak kondusif / teman-teman yang jauh dari nilai-nilai kebaikan, karena teman-teman kita yang mungkin saat ini masih jauh dari nilai kebaikan, harus tetap kita rangkul untuk sama-sama menjadi baik (kata Aa Gym mah, jangan shaleh sendirian...jadi meski Ramadhan telah lewat, nilai-nilai kebaikan tetap harus di jaga......

    BalasHapus