30 Juli, 2008

BAHAGIAKAN DIRI DENGAN MINDSET BAHAGIA

Setiap kita pasti pernah merasakan masalah, masalah dari yang dinilai ringan sampai berat. Masalah merupakan warna dari kehidupan, kalau tidak ada masalah, mungkin hidup akan terasa datar, tapi bukan berarti kita harus mencari masalah agar hidup kita menjadi berwarna, tapi ketika kita mendapatkan masalah maka harus dihadapi dengan tenang dan bertawakal sepenuhnya kepada Allah.
“Ketika Engkau mendapat cobaan yang sulit, tak ada yang pantas engkau lakukan kecuali berdo’a dan menyerahkan semuanya kepada Allah setelah bertaubat dengan serius.” (Imam Ibnul Jauzi Rahimahullah)
Yang paling penting adalah bukan masalahnya tapi bagaimana kita dapat menghadapi masalah dengan rasa optimis, optimis bahwa masalah tersebut dapat diatasi, optimis bahwa masalah tersebut akan berlalu dan memberikan hikmah yang sangat tinggi artinya sebagai suatu proses pembelajaran dalam kehidupan.

Masalah adalah sarana bagi manusia agar dapat mendekatkan dirinya pada Allah Sang maha Penguasa Kehidupan. Allah ingin menguji hambaNya, untuk melihat, sejauh manakah keimanan hambaNya
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepada mu (cobaan) sebagaimana orang-orang terdahulu sebelum kamu?.Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan , serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya:”Bilakah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat” (QS 2:214)

Masalah adalah tarbiyah dari Allah, agar kita tidak menjadi sombong, dengan masalah, kita akan diingatkan, bahwa kita ini sangat lemah dan harus selalu bergantung pada Dzat Yang Maha Besar, Allah SWT.
Ketika kita mendapatkan masalah, pasanglah “mind set” kita dalam “mind set” kebahagiaan. Berbahagia karena Allah masih menyayangi diri kita, bahwa kita tidak dilupakan olehNya, bahwa kita tidak dibiarkan terhanyut dalam kesesatan atau kubangan dosa-dosa. Sehingga kita diberikan suatu ujian, agar dengan ujian itu kita dapat belajar dengan keras, belajar untuk memperbaiki diri sehingga kita bisa lulus dengan nilai yang sangat memuaskan. Dengan hasil belajar yang keras, diharapkan kita dapat menjadi orang yang lebih bijaksana dalam segala hal. Yakinlah bahwa Allah tidak akan pernah menimpakan cobaan diluar batas kemampuan hambanya. Dan ketika kita merasakan suatu kesulitan, yakinlah bahwa Allah telah menyediakan samudera kemudahan
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS 94: 5-6)

Manusia biasanya memandang masalah dalam prespektif dirinya sebagai manusia yang penuh kelemahan dan prasangka, yang paling bahaya adalah prasangka negatif kepada Allah, padahal ketika masalah itu menimpa dirinya, maka boleh jadi itulah yang terbaik bagi dirinya, itulah bentuk kasih sayangNya. Apa yang dipandang buruk oleh manusia padahal itu baik bagi Allah atau sebaliknya apa yang manusia kira baik padahal buruk dalam pandangan Allah. Boleh jadi kita merasakan hikmah dari suatu masalah, ketika masalah itu sudah lama terjadi. Pada saat kita ditimpa masalah, mungkin tidak dapat berfikir dengan sehat, atau terlalu tergesa-gesa dalam memberikan peniliaian, sehingga yang terjadi adalah munculnya keluh kesah.

Sabar adalah salah satu cara agar kita tetap memiliki “mind set” kebahagiaan. Sabar itu tidak ada batasnya, kalau sudah menyebutkan sabar itu ada batasnya berarti ia sudah tidak sabar. Sabar adalah istiqomah dalam jalan kebenaran, tidak larut pada ajakan nafsu, jiwanya tidak pernah mengenal putus asa dan lidahnya tidak pernah mengeluh kecuali pada Allah SWT.
“Dan berapa banyak nabi yan berperang bersama sejumlah besar dari pengikut (nya) yang takwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah. Allah menyukai orang-orang yang sabar.”Selevel Nabi saja dicoba Allah, apalagi kita sebagai manusia biasa. Boleh jadi cobaan adalah wujud cinta Allah pada hambaNya, maka hadapilah cobaan itu, karena ia pasti akan berlalu jua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar