12 Agustus, 2008

MUSLIMAH HARUS BANYAK KABISA

“Kabisa” adalah salah satu kata dalam bahasa sunda yang artinya kemampuan atau keahlian. Kenapa muslimah harus banyak memiliki keahlian?, karena peran dan tanggung jawab muslimah baik dalam keluarga maupun dalam masyarakat sangatlah besar.
Orang sering menyebut bahwa wanita itu tiang negara, jika baik wanitanya maka baik pula negara itu, jika hancur ahlak wanitanya maka hancur pula negara itu. Hal ini memang dapat dimengerti, karena wanita, terlebih peran dia sebagai ibu, maka ibunda adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Ibundalah murobbiah (guru) pertama bagi anak-anaknya. Ibundalah yang harus mentarbiyah anak-anaknya secara intensif, sistematis dan terorganisir secara baik. Maka kabisa yang harus ada pada seorang ibu adalah, well informed, artinya ibu harus memiliki stock of knowledge yang banyak. Sehingga ketika seorang anak, menanyakan sesuatu pada dirinya, maka ia dapat meng-handle pertanyaan tersebut secara bijak dan benar. Jangan sampai gagap kalau ditanya, mau jawab satu pertanyaan saja loading di otaknya sangat lambat, dia berusaha mencari file di otaknya, tapi kalau tidak pernah mengisi otaknya dengan ilmu, maka otaknya pun akan kosong, sekeras apapun usahanya untuk menjawab pertanyaan anak, dia tidak pernah bisa menjawab pertanyaan anak, ujung-ujungnya memarahi anak dan mematikan kreatifitas anak “ diam kamu, jangan banyak nanya dong, mamah capek nih.”, biasanya jawaban seperti itu yang dilontarkan oleh ibu-ibu yang putus asa karena tidak bisa memenuhi rasa keingintahuan sang anak. Maka, sesibuk apapun seorang ibu, ia harus memiliki waktu untuk meng-up date dirinya dengan ilmu pengetahuan, baik ilmu dunia maupun ilmu ukhrowi. So, kalau jadi ibu harus keren............keren abis, karena inner beauty nya terpancar dari kemampuannya mendidik anak..........

Ketika seorang muslimah yang jadi ibu rumah tangga tulen, tidak pernah mengasah keahliannya, tidak pernah dilatih untuk menjadikan dirinya mandiri, maka ketika dia di tinggal suaminya, karena suaminya telah dipanggil Allah lebih dulu atau mungkin karena suami menikah lagi dan berbuat dzhalim dengan meninggalkan begitu saja keluarganya, maka demi mempertahankan dan melanjutkan kehidupan dirinya dan anak-anaknya, runtuhlah pertahanan dirinya. Wanita tersebut menghinakan, menistakan dirinya dengan cara melakukan pekerjaan yang tidak diridhai Allah SWT. Maka kabisa lain yang harus dimiliki muslimah adalah kemampuannya untuk mencari maisyah. Ketika kondisi suami sukses, keuangan keluarga sangat mencukupi sehingga tidak lagi menuntut peran istri untuk mencari maisyah. Menurut saya, tetap saja muslimah jangan membiarkan dirinya terlena dengan kenikmatan itu, sehingga dia hanya mengandalkan 100% dari penghasilan suami. Tapi ketika suami memberikan uang yang lebih, maka jangan pernah memboroskannya hanya untuk sesuatau yang sia-sia, uang habis untuk shopping di mana-mana. Gunakanlah uang lebih itu selain untuk menabung, juga untuk meng-up grade kemampuan diri, misalnya ikut berbagai macam kursus. Kursus bahasa asing, kursus masak, kursus jahit, atau kursus-kursus lain yang diminatinya, dan ilmu dari hasil kursus tersebut dapat digunakan untuk memproduksi hal-hal yang memiliki daya jual.

Maka suatu keharusan, bahwa setiap muslimah harus bisa memanfa’atkan waktu sebaik mungkin. Isi setiap waktu luang yang dimiliki untuk terus meningkatkan kualitas diri. Jangan biarkan waktu habis hanya untuk hal yang sia-sia ...............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar