09 Agustus, 2008

SIAPAKAH YANG PANTAS MENJADI PRESIDEN INDONESIA?

Pemilu Presiden Indonesia 2009 kian dekat. Stasiun televisi maupun media cetak telah ramai membahasnya, sampai pada pembahasan tentang sosok yang layak menjadi orang nomor satu di Republik ini, apakah sosok tua atau sosok muda?

Ada masyarakat yang masih menaruh harapan pada sosok pemimpin yang sudah tua, tetapi banyak juga masyarakat yang menaruh harapan besar pada sosok pemimpin yang masih muda. Katanya kalau pemimpin muda akan lebih idealis, lebih progresif, semangatnya masih tinggi, dan tentunya memiliki stamina dan energi yang lebih besar dibandingkan dengan pemimpin yang lebih tua.
Kalau pemimpin yang tua, meskipun sudah banyak pengalamannya, tapi cenderung kurang kreatif, sulit menerima kritik, dan terutama berkaitan dengan masalah kesehatan. Bagaimana mungkin bisa memimpin negara ini dalam kondisi kesehatan yang tidak prima. Negara ini sudah terlalu lama dililit krisis multidimensi, dan seolah sangat sulit untuk keluar dari lilitan krisis, masih banyak rakyat yang hidup di bawah garis kemiskinan, tidak dapat menyekolahkan anak-anaknya karena untuk makan sehari-hari saja sudah kesulitan. KKN yang tak kunjung pudar, tetap masih dipelihara, menyebabkan kinerja mereka sungguh sangat dibawah standar. Para penguasa yang bermental korup, tapi tidak hanya kalangan atas saja yang bermental korup, lapisan bawah juga masih banyak yang mengidap mental seperti itu. Masih terjadinya perang saudara, gontok-gontokan dari mulai tingkat elit, yang kemudian dicontoh oleh lapisan bawah. Sungguh menunjukkan betapa belum dewasanya sikap seperti itu.

Pemuda mempunyai peranan yang sangat besar dalam kemajuan suatu bangsa, bahkan para nabi dan Rasul yang diutus untuk menyampaikan wahyu Allah adalah orang-orang terpilih dari kalangan pemuda berusia sekitar empat puluhan.
“Tidak ada seorang Nabi pun yang diutus Allah, melainkan ia (dipilih) dari kalangan pemuda saja (yakni antara 30-40 tahun). Begitu pula tidak seorang alim pun yang diberi ilmu, melainkan ia pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim (QS Al Anbiya: 60)

Untuk menjadi pemimpin, maka ada 3 potensi yang harus saling menguatkan, yaitu potensi ruhiyah, akal dan jasmani
Karena begitu beratnya amanah yang akan diemban oleh Presiden Indonesia nanti, maka dari prespektif saya pribadi, saya berpendapat bahwa Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang memiliki kondisi fisik yang prima, sehat lahir batin, kreatif, inovatif, progresif, futuristik........(kalau syarat pemimpin yang utama, telah saya sebutkan dalam tulisan saya sebelumnya yang berjudul “Pemilihan Walikota Bandung”).

Tapi semua kembali kepada rakyat yang nantinya akan memilih secara langsung. Siapapun nanti yang dipercaya rakyat untuk menjadi presiden Indonesia, jika dia berasal dari kalangan sesepuh, maka barisan muda harus siap berada di garda terdepan untuk membantu menyukseskan kepemimpinannya. Tetapi jika pilihan rakyat jatuh kepada sosok muda, maka para sesepuh harus legowo menerimanya, dan mereka pun harus berada di garda terdepan untuk siap selalu mengayomi, berbagi pengalaman dan nasehat, untuk kejayaan negeri ini dan kesejahteraan bangsa yang kita cintai......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar